Kamis, 14 November 2019

Warga Palestina Sepakat Lanjutkan Perjuangan Yasser Arafat

Lima belas tahun yang lalu, tepatnya hari Kamis, 11 November 2004, Pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina, sekaligus Presiden Palestina Yasser Arafat wafat. Pada waktu itu, Menteri Kabinet Palestina, Saeb Erekat di Ramalah mengumumkan Yasser Arafat wafat. Pengumuman yang sama dilakukan juru bicara Rumah Sakit Percy Chistian Estripaeu yang menyatakan Yasser Arafat wafat pada pukul 3.30 pagi waktu Prancis.

Sebelumnya pada 10 November 2004, delegasi Palestina diizinkan membesuk, tetapi hanya Perdana Menteri Ahmed Qureia yang masuk ruang Arafat. Qureia menangis. Menteri Luar Negeri Palestina Nabil Shaath mengumumkan kondisi Arafat yang masih hidup walaupun sakit parah.

Arafat yang dalam keadaan koma, waktu itu ditopang dengan alat bantu pernafasan dan suplai makanan. Peralatannya masih tetap ada di tempatnya, beliau juga dihubungi dengan peralatan monitoring. Yang jelas tidak ada gejala penyakit berbahaya atau kanker.

Keracunan, inilah gejala yang ditemukan di tubuh Yasser Arafat berusia 75 tahun itu. Ia selama tiga setengah tahun terakhi terkurung di sebuah kantor yang sangat sempit, yang punya sedikit sekali oksigen dengan kondisi dikepung tentara Israel. Tetapi ada yang berpendapat, ia diracun oleh Israel.

Pagi ini, Jumat, 15 November 2019, saya melihat beberapa foto dari Kantor Berita Perancis, AFP yang memunculkan foto-foto hancurnya Bandara Internasional Yasser Arafat di Gaza, yang diresmikan November 1998. Bandara itu kini tinggal reruntuhan akibat serangan Israel. Jadi bukan hanya Yasser Arafat yang sudah tiada, tetapi juga Bandara yang memakai namanya, ikut dihancurkan.





Tepi Barat dan Jalur Gaza, juga negara Israel sekarang, seluruhnya merupakan wilayah Palestina. Lihat peta di bawah ini :
Setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membagi wilayah itu secara tidak adil, di mana penduduk Palestina mendapat bagian kecil dari Israel, terjadilah berkali-kali perang dengan negara Arab. Israel keluar sebagai pemenang perang. Akibatnya wilayah Palestina semakin kecil. Ditambah dengan taktik Israel mendirikan pemukiman baru di wilayah Palestina. Tetapi, rakyat Palestina tetap bersemangat dan selalu berdoa wilayahnya menjadi merdeka dari pendudukan Israel.

 Lihatlah foto di bawah ini. Rumah penduduk Palestina dihancurkan. Setelah itu dibangunlah pemukiman baru untuk penduduk Israel.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar