Senin, 21 Mei 2018

Asvi Warman Adam: "BM Diah dan Herawati Diah Patut Jadi Pahlawan Nasional"

Senin, 21 Mei 2018, Yayasan Pustaka Obor Indonesia sebagai penerbit, menyelenggarakan peluncuran dan bedah buku: "Catatan BM Diah, Peran 'Pivotal' Pemuda Seputar Lahirnya Proklamasi 17-8-'45." Buku ini diterbitkan tahun 2018 dan sebagai editor Dasman Djamaluddin.

Pembicara dalam acara ini adalah Sejarawan Asvi Warman Adam dan Bonnie Triyana. Moderator adalah Dasman Djamaluddin, editor buku ini. Buku, sebagaimana diungkapkan putra almarhum BM Diah, Nurman Diah, di dalam pengantar menyebutkan bahwa buku ini adalah buku "Angkatan Baru '45," diterbitkan PT Masa Merdeka, 34 tahun yang lalu. Sekarang buku ini diterbitkan oleh Yayasan Pustaka Obor Indonesia milik almarhum Mochtar Lubis.

Menarik untuk digarisbawahi tentang diskusi ini, Sejarawan Asvi Warman Adam memberi catatan agar suami isteri (BM Diah dan Herawati Diah) yang dimakamkan berdampingan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta diberi gelar Pahlawan Nasional. Peran kedua almarhum di dunia pers sangat besar. Sebagai pemuda,  BM Diah adalah Ketua Angkatan Baru '45. Anggotanya termasuk Soekarni, Chaerul Saleh, Soepeno, Harsono Tjokroaminoto, Wikana, Asmara Hadi, Syarif Thayeb, Soediro dan Gultom.

Semangat para pemuda inilah yang kemudian, menurut Asvi Warman Adam, yang membawa Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok agar mau membacakan Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.



Burhanudin Mohamad (BM) Diah, lahir di Kotaraja, Aceh yang sekarang bernama Banda Aceh. Meninggal dunia di usia 79 tahun pada 10 Juni 1996 di Rumah Sakit Jakarta.

Herawati Diah meninggal dunia di usia 99 tahun di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, pada hari Jumat, 30 September 2016.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar