Minggu, 27 November 2016

Irak, Tempat Lahirnya Peradaban Manusia Itu Semakin Hancur

Dua foto dari "reuters" di atas ini menunjukan situasi terakhir di Irak dan Suriah.Dua negara bertetangga ini sedang menghadapi ujian berat.Berada dalam kondisi perang menghadapi pasukan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Di Irak, pertempuran sengit masih berlangsung untuk merebut kembali Mosul, kota kedua terbesar di Irak. Memang wilayah Mosul belum berhasil direbut, tetapi jika berhasil direbut, maka pertanyaannya apakah kekuatan ISIS betul-betul berakhir di Irak?

Konsentrasi tulisan ini memang di Irak, karena awal mula lahir Negara Islam adalah di Irak. Pada tanggal 15 Oktober 2006, resmi dideklarasikan berdirinya "The Islamic State of Iraq (ISI) yang kemudian menjadi payung organisasi bagi kelompok-kelompok bersenjata yang sebelumnya telah ada.

Semua ini terjadi setelah Presiden Irak, Saddam Hussein mengembuskan nafas terakhir di tiang gantungan pada Sabtu, 30 Desember 2006, menjelang pukul 06.00 waktu setempat. Memang terbentuknya ISI dua bulan lebih awal sebelum Presiden yang sah waktu itu, Saddam Hussein digantung.Banyak masyarakat Arab marah atas keputusan Pemerintah Irak yang didukung Amerika Serikat (AS).Mereka tidak rela Saddam Hussein digantung atas anjuran pihak asing, AS.

ISI memperoleh dukungan penuh dari beberapa kelompok "jihadis" yang lebih awal berdiri, seperti Majelis Syura Mujahidin Irak (Mujahideen Shura Council), "Jamaat Al Tauhid wal-Jihad fi bilad Al-Rafidain" pimpinan Abu Musab Zarqawi yang tewas empat bulan sebelum berdirinya ISI, pada 7 Juni 2006 di kediamannya di Baqubah, akibat serangan udara pasukan AS.

Berdirinya ISI bertujuan mendirikan Kekhalifahan Islam di provinsi-provinsi yang didominasi Ahlussunnah Waljamaah.

Pada tanggal 9 April 2013, kepemimpinan ISI  berpindah ke tangan Abu Bakar Al-Baghdadi. Di tangannyalah ISI berubah nama menjadi ISIS dengan menambahkan kawasan Syam (Suriah) sebagai cakupan wilayah Islam.

Tanggal 7 Maret 2014, dikarenakan banyak terjadi pembunuhan dan ledakan bom, Arab Saudi menyatakan ISIS sebagai organisasi teroris.Selanjutnya tanggal 29 Juni 2014, ISIS mendeklarasikan berdirinya Khilafah Islam dengan membaiat Abu Bakar Al Baghdadi sebagai Khalifah."Iraw and As-Sham (IS)" dihapus, sehingga nama "kekhilafahan" nya berubah nama menjadi  "Islamic State (IS)" saja. Bagaimana pun juga, nama ISIS lebih populer diterapkan. Penghilangan Irak dan Suriah berkaitan dengan tidak dibatasinya Negara Islam hanya di Irak dan Suriah, tetapi ingin melebarkan sayapnya pada 29 Juni 2014 ke luar dari Timur Tengah. Antara lain ke kawasan Asia Barat. Lebih ekstrim ISIS menganggap batasan hanya di Irak dan Suriah sebagai berhala yang disembah selain Allah.

Sekarang ISIS semakin terdesak di Mosul. Entahlah, apakah ISIS betul-betul bisa dilenyapkan ataukah masih tetap dipertahankan eksistensinya oleh negara-negara besar?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar